Wanita Mantan Buruh Kini Jadi Wanita Terkaya di Dunia - Masa kecil Zhang Xin perempuan paruh baya ini dilalui dengan hidup penuh kesengsaraan. Ia tinggal di lantai lima rumah susun di pinggiran Beijing. Setiap harinya hanya memakan nasi ransum dengan mangkuk besi bersama anak-anak pekerja keras China lainnya. Hanya ada tiga jenis makanan, semua cukup buruk. Saat Zhang Xin berusia 14 tahun, ia dan ibunya pindah ke Hong Kong. Mereka tinggal di sebuah ruangan yang hanya cukup dimuat dua dipan saja. Zhang Xin kemudian bekerja sebagai buruh pabrik kecil pembuat garmen dan elektronik. Ia bekerja setiap hari selama 12 jam! Ini mengerikan. Pekerjaan yang berat itu dilakoninya selama 5 tahun. Tapi di saat itulah, Zhang Xin mulai mengumpulkan uang sedikit demi sedikit, meski hidup dalam kesengsaraan. Namun kini wanita anggun berusia 47 tahun bisa bernafas lega dengan kehidupannya yang lebih dari cukup. Wanita sukses ini pernah dimuat majalah Forbes sebagai satu dari 10 perempuan miliarder dunia dengan kekayaan yang diperoleh dari hasil keringat sendiri, bukan warisan atau hibah. Kabarnya, kekayaan Zhang Xin mencapai US$2 miliar atau sekitar Rp18 triliun.
Di usia 19 tahun, uang tabungan Zhang Xin telah mencukupi untuk bisa memberikannya sebuah harapan baru, yaitu hijrah ke Inggris. Setelah sebelumnya ia belajar bahasa Inggris di sebuah sekolah sekretaris, Zhang Xin kemudian mendapatkan beasiswa di University of Sussex. Tak cukup sampai jenjang itu, seusai studinya di Sussex, Zhang Xin kemudian melanjutkan ke Cambridge University untuk meraih gelar master.
Saat itu tahun 1992, setelah ia menyelesaikan program master-nya di bidang Development Economics, Zhang Xin kemudian sempat bekerja di Barings Plc untuk ditempatkan di Hong Kong. Tak berapa lama ia pun pindah bekerja ke Goldman Sachs dan mulai bekerja di bidang investment bank di New York City. Setelah itu sekitar tahun 1994 ia sempat bekerja di Travelers Group, sebelum akhirnya Zhang Xin memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Beijing.
Zhang Xin kembali ke China karena tergoda oleh tawaran zona ekonomi khusus dan reformasi ekonomi. Seorang teman menyarankan Zhang memulai bisnis properti. Pan Shiyi namanya, ia berasal dari keluarga yang lebih miskin dari Zhang, memiliki pandangan bahwa bisnis properti akan sangat bagus di masa depan. Tanpa perlu berlama-lama Zhang Xin dan Pan Shiyi mendirikan SOHO (Small Office Home Office). Mereka berdua yang kemudian menjadi pasangan suami-istri itu secara bertahap membangun bisnis propertinya.
Setekah 12 tahun bisnis properti suami-istri itu berkembang hingga cukup besar, di tahun 2007, perusahaan mereka sempat kolaps dengan utang US$ 1,65 miliar. Sebuah pukulan telak bagi Zhang Xin di mana pada saat yang sama ia dan suaminya harus berjuang membayar gaji dan tagihan. Bagaimana pun perusahaan harus terus bergerak meskipun dengan utang. Dengan kontrol biaya yang ketat, mereka pun sedikit demi sedikit me-restrukturisasi utang-utangnya dan secara bertahap akhirnya bisa mendapat keuntungan.
Semoga kisah Zhang Xin Wanita Mantan Buruh Yang Kini Jadi Wanita Terkaya di Dunia ini bisa menginspirasi wanita-wanita Indonesia. Di bawah bendera SOHO, Zhang Xin bersama suaminya berhasil membangun kerajaan bisnis propertinya dan membuktikan bahwa mantan buruh pun bisa menjadi ratu properti, dengan kerja keras, konsistensi, dan kesabaran.